PENYULUHAN
KESEHATAN GIGI
RAJIN
MEMBERSIHKAN GIGI
Sejak erupsi gigi yang pertama orang
tua harus membersihkan gigi tersebut setiap habis menyusui, karena susu bisa
menempel pada gigi dan berbahaya bagi kesehatan gigi. Nanti di usia 1-2 tahun
giginya bisa rusak dan berlubang jikan tidak dibersihkan sejak awal. Juga bisa
sampai berwarna hitam karena pengaruh dari sisa-sisa makanan yang menempel.
Sebetulnya, sebelum gigi erupsi pun bayi sebaiknya sudah diajarkan merawat
gigi. Caranya dengan orang tua membersihkan gusi-gusi memakai kain kasa atau
kapas yang dibasahi air matang. Posisi yang paling enak dengan memangku bayi
dan mendekap kepalanya ke dada ibu.
Setelah giginya erupsi, gunakan
sikat gigi khusus bayi. Sedikitnya dibersihkan sekali sehari tanpa memakai
pasta gigi, dengan posisi kepala bayi di pangkuan ibu. Setelah anak bisa
berjalan barulah diajarkan menyikat gigi sendiri. Posisinya, ibu di belakang
anak dan membantu anak menyikat gigi dari belakang. Gunakan sikat gigi khusus
anak yang sesuai usianya dan pasta gigi yang mengandung Fluor namun rasanya
tidak manis. Lakukan 2 kali sehari, sehabis makan pagi dan mau tidur malam.
Orang tua sebaiknya memilih model
sikat gigi maupun pastanya menurut kesukaan anak. Kemudian cara menyikat
giginya yang penting adalah bersih. Anak dibantu dalam menyikat gigi sampai
kemudian ia bisa dilepaskan sendiri untuk menyikat gigi. Sebaiknya kebiasaan
memberkan gigi ditanamkan oleh orang tua sejak dini, sehingga kelak dengan
sendirinya kebiasaan ini akan terbentuk dalam diri anak.
Bayi usia 0-6 bulan umumnya belum
memiiki gigi susu. Namun begitU, kegiatan membersikan lidah dan gusinya sudah
harus dilakukan begitu selesai menyusu dan sebelum tidur malam.
Berikut langkah-langkahnya:
- Sediakan potongan kain kasa atau kain steril yang
lembut
- Celupkan/basahi kain tersebut dengan air matang
- Balutkan kain pada jari telunjuk ibu/ayah
- Bersihkan mulut dan gusi si kecil secara pelan
- Posisikan bayi berbaring agak tegak atau duduk di
pangkuan kalau sudah bisa.
3
CARA PUTIHKAN GIGI
Gigi
sehat dan indah biasanya diidentikkan dengan gigi putih yang bersih dan
cemerlang. Sayangnya, karena makanan, minuman dan perawatan yang salah, gigi
bak mutiara itu sulit dimiliki. Namun, teknologi kedokteran gigi sekarang sudah
dapat mengatasinya. Mau cara instan atau yang memakan waktu? Anda tinggal
pilih.
Lantaran
kebiasaannya merokok, warna gigi Panca jadi agak keruh. Meski sudah
menghentikan kebiasaan merokok dan mencoba pasta gigi yang mengandung pemutih,
giginya tetap saja berwarna keruh. “Saya jadi enggak pe-de kalau tersenyum,”
aku Panca. Problema Panca mirip yang dialami Andi. Saat masih kecil, Andi sering sakit, sehingga
harus rutin menelan antibiotik. Di zamannya dulu, antibiotik yang diberikan
mengandung tetrasiklin. Akibatnya, setelah sekian lama mengonsumsi, gigi-gigi
Andi pun berubah
warna jadi keabuan. “Andi jadi malas tersenyum. Akibatnya, orang sering menyangka Andi sombong dan nggak
ramah. Tuduhan ini seringkali membuat saya merasa tertekan,” runtuk Andi.
Rasa
minder lantaran gigi tak berwarna cemerlang memang banyak dialami orang-orang.
Akibatnya, tak hanya membuat mereka enggan tersenyum, bicara pun seringkali
enggan. Berbagai cara pun dilakukan untuk menyembunyikan “mutiara” yang kusam
itu. Misalnya dengan menutup mulut dengan telapak tangan atau saputangan saat
tersenyum atau berbicara.
Selain
karena makanan, obat atau rokok yang dikonsumsi manusia, gigi juga bisa berubah
warna lantaran perawatan yang kurang baik sehingga menyebabkan plak menimbun di
permukaan gigi dan akan mengubah warna gigi. Berikut penjelasan Drg. Lita
Darmawan dari Klinik Kharinta, Bintaro, tentang cara memutihkan gigi.
Tiga Cara Putihkan Gigi
Mau cepat atau
lama? Proses pemutihan gigi bisa Anda pilih sesuai isi kantong dan kebutuhan.
Cara paling umum yang dipilih untuk memutihkan gigi biasanya dengan gel. Namun,
bisa juga dengan bantuan sinar laser atau selotip pemutih gigi.
1. Pemutihan dengan Gel
Pemutihan
dengan menggunakan gel merupakan pemutihan yang bisa dilakukan di rumah. Yang
harus dilakukan pasien sebelum melakukan pemutihan adalah memeriksakan gigi
pada dokter untuk dilihat keadaannya. Jika ia memiliki gigi berlubang, maka
gigi-gigi tersebut akan ditambal lebih dulu untuk menghindari iritasi. Gel yang
masuk ke dalam sela gigi dan gusi akan menyebabkan rasa linu yang cukup berat.
Setelah
penambalan dilakukan, dokter pun kemudian akan mencetak gigi. Ini berguna saat
pembuatan sampel tray (wadah) gigi di laboratorium. Setelah beberapa hari, tray
akan siap dan pelaksanaan kosmetik gigi dengan menggunakan gel bisa dilakukan
di rumah.
Cara
memutihkannya adalah sebagai berikut: oleskan gel pemutih pada tray, lalu
pasang tray pada gigi, lantas ditekan untuk mengeluarkan kelebihan gel agar
tidak belepotan di gusi. Kelebihan gel tadi dibersihkan dengan menggunakan
cotton bud. “Pemutihan dilakukan selama tidur malam. Saat bangun pagi, tray
baru bisa dilepas, setelah itu gosok gigi dan bersihkan tray-nya,” kata Lita.
Selama gigi tidak mengalami masalah, seperti tanggal atau lainnya, maka masih
bisa digunakan. Jika dilakukan selama tiga hari berturut-turut, maka gigi putih
yang diidamkan pun akan segera dimiliki.
Sebagai
catatan, jika rasa ngilu muncul akibat perawatan ini, sebaiknya pemutihan gigi
dihentikan dua tau tiga hari sampai rasa ngilu tidak lagi terasa. “Kemudian
untuk melihat perubahan dengan jelas, lakukan pemutihan gigi hanya pada bagian
rahang atas atau bawah lebih dulu. Dengan begitu, Anda bisa melihat perbedaan
antara sesudah dan sebelum perawatan,” ujar Lita. Biaya satu paket perawatan
gigi dengan gel ini berkisar Rp. 1,5 – 2 juta. Oh ya, pasien juga boleh memilih
rasa gelnya, mau rasa mint, pisang atau lainnya.
2. Pemutihan dengan Laser
Pemutihan
dengan cara ini biasanya dilakukan untuk kasus yang cukup parah. “Tidak seperti
gel, kosmetik gigi ini harus dilakukan di klinik dengan bantuan dokter gigi.
Ini disebabkan kandungan pemutih giginya lebih tinggi – sampai 35 mili,
sementara komposisi dalam gel pemutih hanya 10 –15 mili, sehingga jika tidak
dilakukan dengan hati-hati, maka akan mengakibatkan rasa ngilu yang cukup
berat,” kata Lita. Karena bisa mengakibatkan iritasi pada gusi, maka dokter
biasanya akan memberikan pengamanan terlebih dahulu pada gusi.
Setelah itu, pada proses pemutihannya, gusi akan disinari dengan sinar yang cukup tinggi, kemudian dibilas dan disinari lagi. Perubahan akan terlihat hanya dalam waktu 0,5 – 1 jam. Untuk hasil yang baik, pasien harus melakukan perawatan gigi seperti biasa dengan baik, misalnya teratur menggosok gigi.
Setelah itu, pada proses pemutihannya, gusi akan disinari dengan sinar yang cukup tinggi, kemudian dibilas dan disinari lagi. Perubahan akan terlihat hanya dalam waktu 0,5 – 1 jam. Untuk hasil yang baik, pasien harus melakukan perawatan gigi seperti biasa dengan baik, misalnya teratur menggosok gigi.
3. Pemutihan dengan selotip pemutih
Ini
adalah pemutihan gigi paling cepat, hanya butuh waktu setengah jam. Tetapi,
hasilnya tidak awet. Jika pemutihan lain bisa bertahan 3 tahun, dengan selotip
hanya bertahan beberapa hari saja. Pada proses pemutihannya, selotip pemutih
ditempelkan pada gigi selama setengah jam. Dan setelah dilepaskan, gigi akan
tampak menjadi lebih putih. Cara ini juga merupakan cara sekali pakai.Jika pada
kesempatan lain warna gigi sudah berubah, pemasangan selotip bisa digunakan
kembali. Biasanya, satu paket selotip pemutih memiliki masa kadaluarsa dua
tahun. “Harga satu paket selostip cukup mahal, yaitu Rp 750 – 1 juta.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar