Penyuluhan Penanggulangan
Sampah
Sampah merupakan material
sisa yang tidak diharapkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat
membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang
secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan
menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah rumah tangga
yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan tikus got dan serangga (lalat,
kecoa, lipas, kutu, dan lain-lain) yang membawa kuman penyakit.
Sampah yang dibuang di
jalan dapat menghambat saluran air yang akhirnya membuat air terkurung dan
tidak bergerak, menjadi tempat berkubang bagi nyamuk penyebab malaria. Sampah
yang menyumbat saluran air atau got dapat menyebabkan banjir. Ketika banjir,
air dalam got yang tadinya dibuang keluar oleh setiap rumah akan kembali masuk
ke dalam rumah sehingga semua kuman, kotoran dan bibit penyakit masuk lagi ke
dalam rumah.
Jenis-jenis sampah :
· Sampah alam
·
Sampah manusia
· Sampah konsumsi
· Sampah nuklir
· Sampah industri
· Sampah pertambangan
Pertambahan jumlah
penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan
jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah.
Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil
teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi
suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan
kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan
sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan
metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu
kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan,
sungai dan lautan.
Akibat Sampah yang
Bertumpuk
Sampah perkotaan adalah
limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organic dan anorganik yang
dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan
lingkungan dan melindungi investasi pembangunan, yang timbul di kota.
Lingkungan menjadi terlihat
kumuh, kotor dan jorok yang menjadi tempat berkembangnya organisme patogen yang
berbahaya bagi kesehatan manusia, merupakan sarang lalat, tikus dan hewan liar
lainnya. Dengan demikian sampah berpotensi sebagai sumber penyebaran penyakit.
Sampah yang membusuk
menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan. Air yang
dikeluarkan (lindi) juga dapat menimbulkan pencemaran sumur, sungai maupun air
tanah.
Sampah yang tercecer tidak
pada tempatnya dapat menyumbat saluran drainase sehingga dapat menimbulkan
bahaya banjir.
Pengumpulan sampah dalam
jumlah besar memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.
Cara Menanggulangi Sampah
Reduce (Kurangi Sampah!)
Coba cara-cara ini :
1. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong
plastik pembungkus barang belanja.
2. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli
botol baru setiap kali habis.
3. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket
yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama
Re-use (Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai!)
Coba cara-cara ini :
1) Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
2) Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus.
3) Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan,
perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.
Recycle(Daur Ulang Sampah!)
Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus.
Recycle(Daur Ulang Sampah!)
Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus.
Tapi teman-teman bisa membantu dengan cara-cara ini :
1) Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur
ulang.
2) Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang.
3) Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil
daur ulang.
Kesimpulan
Dengan diberlakukannya UU
No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah maka diperlukan model pengelolaan
sampah yang baik dan tepat untuk dikembangkan di perkotaan dan perdesaan
sehingga kualitas kesehatan, kualitas lingkungan dapat ditingkatkan serta sampah
dapat menjadi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Model hendaknya melibatkan
berbagai komponen pemangku kepentingan dan memperhatikan karakteristik sampah,
karakteristik perkotaan atau perdesaan serta keberadaan sosial-budaya
masyarakat setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar